Kenapa Data Center Cadangan Sangat Penting Untuk Perusahaan?

Terutama untuk perusahaan yang membutuhkan aplikasi dan sistemnya dapat diakses 24 jam tanpa henti, data center cadangan sangat diperlukan untuk mendukung operasional bisnis mereka. Dan ini tidak tertutup kemungkinan bagi perusahaan lainnya yang beroperasi pada jam kerja saja.


data center cadangan sangat penting


Data center cadangan berfungsi sebagai disaster recovery center. Artinya sebagai sarana pencadangan sistem dan data. Ketika terjadi 'failover' atau kegagalan sistem, para teknisi di data center perusahaan dapat langsung memindahkan operasional mereka ke DRC site untuk sementara. Sehingga, kegagalan sistem tidak mengganggu kinerja kelancaran operasional bisnis. Para karyawan pun tetap dapat menjalankan aktivitasnya sementara para team TI memecahkan masalah yang ada.


Data Center Cadangan Untuk Antisipasi Downtime

Anda dapat mencari di google untuk "downtime cost per hour" maka google akan menampilkan biaya rata-rata downtime per jam sebesar Rp. 1.4 Miliar atau USD 100.000 untuk kegagalan infrastruktur (listrik, pendingin, dan sebagainya). Dan untuk aplikasi penting yang digunakan bisnis, akan tampil biaya downtime rata-rata sebesar 5x lipat hingga 10x lipatnya per jam. 

Dengan potensi kerugian downtime per jam yang dapat mencapai hingga Rp. 13 milyar, tentunya downtime bukanlah suatu pilihan. Jika downtime bukan menjadi pilihan, maka data center cadangan atau DRC site merupakan pilihan yang dapat diambil perusahaan.

Sebuah data center Tier III seperti Elitery, memberikan SLA uptime 99.99% dengan maksimum downtime hanya 1.5 jam per tahun. Elitery berjalan hampir tanpa downtime sejak tahun 2012. Data center Elitery dapat berguna sebagai solusi disaster recovery untuk data center internal di perusahaan anda. Solusi ini mirip dengan sewa ruangan server untuk infrastruktur perusahaan anda. Hal ini lebih dikenal sebagai "disaster recovery as a solutions" atau disangkat dengan "DRaaS".

Jika data center anda terakreditasi pada Tier I atau Tier II maka menggunakan DRC site yang terakreditasi sebagai Tier III dapat mengurangi potensi resiko downtime. Tier I memiliki potensi downtime 28 jam dalam setahun. Tier II memiliki potensi downtime 22 Jam dalam setahun. Sedangkan Tier III hanya memiliki potensi downtime 1.5 jam dalam setahun. Dengan menyewa ruangan server pada colocation center yang tersertifikasi sebagai Tier III Data center oleh uptime institute, hal ini dapat membawa banyak efisiensi dalam upaya menurunkan biaya downtime sistem TI di perusahan anda.

Untuk perusahaan yang data center belum ada akreditasi, para pimpinan dapat meminta laporan dari bagian operasional. Dan jika akumulasi downtime lebih dari 20 jam, maka artinya perusahaan anda perlu meningkatkan kualitas data center dengan mengganti / menambah infrastruktur atau dapat menggunakan fasilitas data center dari pihak ke-tiga dengan minimum level Tier III.

Dalam persaingan bisnis sekarang ini, semua berjalan serba terus menerus. Kelancaran pelayanan dan kecepatan dalam berinovasi merupakan salah satu hal yang paling banyak dibahas oleh kalangan profesional.


Bagaimana Data Center Cadangan Memberikan Efisiensi Untuk Bisnis Anda ?

Seperti pada gambaran di atas, downtime per jam dapat berpotensi mengakibatkan kerugian minimal Rp. 1.3 milyar. Jika terjadi downtime selama 20 jam saja dalam setahun, maka potensi kerugian perusahaan adalah Rp. 26 milyar.

Anda dapat men-anggarkan modal perusahaan untuk peningkatan data center di perusahaan anda. Namun hal tersebut juga memerlukan perencanaan yang baik dan melibatkan waktu yang tidak sedikit. Dan perusahaan perlu meningkatkan kompetensi tenaga ahli data center yang terlibat. Ini bukan perkara biaya, akan tetapi waktu lebih penting untuk dipertimbangkan.

Dengan melihat pada sebuah fasilitas data center Tier III yang hanya memiliki potensi downtime 1.5 jam dalam setahun, perusahaan memiliki alternatif lebih murah dan lebih cepat. Menggunakan DRC site sebagai pendukung data center utama anda merupakan senjata terampuh untuk menurunkan resiko downtime. Bahkan dengan dana Rp. 26 Milyar, anda dapat alokasikan untuk 2 hingga 4 tahun ke depan. Ini sama saja dengan menginvestasikan data center yang nilainya menyusut dalam waktu 4 tahun.

Data center Tier III dapat anda pilih sebagai lokasi sewa ruangan server, sehingga belanja modal anda dapat berubah menjadi biaya operasional. Ini sangat menguntungkan dari sisi pengendalian keuangan, dimana Rp. 26 milyar tadi hanya setengah nya atau seperempatnya yang terpakai dalam setahun. Sisanya dapat digunakan untuk mendukung hal yang lain.

Bisnis anda dapat berjalan mulus tanpa gangguan, para karyawan dapat terus beraktifitas, dan team TI anda dapat lebih berfokus pada perencanaan strategi transformasi digital berkelanjutan. Sehingga, selain melepaskan beban stress, perusahaan dapat lebih fokus dalam mengupayakan tujuan utama bisnis mereka, dan lebih memiliki keunggulan daya saing.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Perusahaan Data Center di Indonesia

Mini Data Center untuk Perusahaan Indonesia

Contoh Perusahaan Yang Sukses Melakukan Transformasi Digital