Cara Data Center Jepang Menghadapi Gempa Bumi

Jepang mengalami Gempa Bumi selama 2 kali di bulan April 2016 ini, kerusakan banyak terjadi dimana-mana disamping korban jiwa dan korban luka. Namun sejauh ini belum ada laporan kerusakan dari data center di Jepang jika melihat Japan Data Center Council.

Gempa bumi berkekuatan 6.4 skala richter terjadi pada har Kamis, dan pada hari Sabtu terjadi lagi gempa berkekuatan 7.3 SR semuanya berlokasi di kota Kumamoto. Beberapa pabrik terkena dampak gempa bumi ini seperti Toyota, Nissan, Sony, dan Mitsubishi Electric.

Peran Data Center Sebagai Disaster Recovery Center


kesiapan drc site indonesia dalam mitigasi bencana
Kehandalan perusahaan dan pemerintahan dalam persiapan bencana menjadikan Jepang sebagai contoh yang dapat di ambil pelajaran. Dengan data center terpusat dan disebar ke beberapa drc site memberikan kemudahan dalam pemulihan pada unit-unit yang terkena dampak gempa.

Bangunan data center ber arsitektur khusus (advance data center architecture) meliputi perlindungan untuk mitigasi bencana baik dari fisik luar gedng maupun di dalam ruangan data center semisal dengan memberikan isolasi seismik yang dirancang untuk menghadapi goncangan, sehingga rack server tidak terlalu bergoncang sampai rubuh.. karena jika rubuh bisa terjadi kebakaran dan kerusakan perangkat.

Sistem otomatis penyemprot air juga wajib dapat diandalkan selain genset, ini untuk antisipasi jika terjadi percikan api maka dapat langsung di padamkan disamping sistem isolasi jalur kabel listrik.

Hal tersebut untuk meminimalisasikan dampak gempa pada sebuah data center sehingga dapat diandalkan sebagai disaster recovery center (DRC).

Perusahaan yang tidak melakukan rencana menghadapi bencana dengan baik tentunya akan kesulitan untuk memulihkan lagi operasional IT mereka dan pada akhirnya pun tetap akan men-alokasikan server mereka pada penyedia data center di Indonesia untuk mitigasi bencana.

Oleh karena itu untuk perusahaan-perusahaan diluar Indonesia, ada baiknya memakai data center di Indonesia untuk mitigasi bencana karena :
Data center Indonesia ada yang berlokasi di tempat paling aman dari gempa, banjir dan tsunami dengan posisi di wilayah luar jalur gempa, ratusan meter dari permukaan laut, dan lebih dari 15 KM dari pinggir pantai sehingga aman dari dampak tsunami. Contoh data center di Indonesia yang memilih lokasi terbaik adalah sebah data center di Bogor. (silahkan googling dengan terms "data center di bogor").

Perusahaan Asing di Indonesia Wajib Menggunakan Data Center Lokal

Bencana alam seperti gempa tidak dapat di prediksi kapan terjadinya, hanya saja jika sudah dekat waktunya maka pada alat seismik dapat terlihat, dan hanya jalur gempanya saja yang dapat di petakan.

Sebaiknya perusahaan multi nasional yang berada di Indonesia mulailah untuk minimal menempatkan server back-up di Indonesia, terutama untuk perusahaan perminyakan lepas pantai dan perusahaan yang berpusat di Negara yang sering terjadi bencana alam.

Memang saat ini pemerintah Indonesia baru mensyaratkan perusahaan yang menyelenggarakan transaksi elektronik saja yang wajib menggunakan data center, namun tidak ada salahnya lebih pro-active dalam hal mitigasi bencana untuk melindungi keberlangsungan usaha mereka di Indonesia.

Dengan colocation server di Indonesia, perusahaan-perusahaan modal asing dapat terbebas dari kekhawatiran jika terjadi bencana di negaranya, dan jika terjadi bencana alam di Indonesia pun recovery dapat dilakukan dari negara asal perusahaan tersebut sehinga lebih terjamin kelangsungan operasional usahanya.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Perusahaan Data Center di Indonesia

Contoh Perusahaan Yang Sukses Melakukan Transformasi Digital

Mini Data Center untuk Perusahaan Indonesia