Perusahaan Startup Lebih Hemat Jika Pindah ke Sistem Colocation
Pada awal pendirian usaha, banyak perusahaan startup mengambil layanan public cloud seperti Amazon Web Service (AWS), akan tetapi begitu skalabilitas meningkat maka biaya yang dikeluarkan untuk AWS juga meningkat. Pada titik tertentu dapat disadari bahwa biaya cloud AWS hampir sama dengan investasi perangkat serta mengcolocation server di penyedia fasilitas data center.
Sebagai salah satu alasan kenapa mayoritas perusahaan startup banyak memakai cloud service seperti AWS adalah karena mereka tidak perlu pusing untuk menjaga kestabilan server karena dipandang bukan urusan bisnis yang utama bagi mereka. Dan ketika kapasitas bisnis meningkat, kebutuhan workload operasional juga meningkat, demikian biaya cloud service.. yang pada akhirnya mereka mulai mengenali momentum kapan harus ber pindah ke colocation center sebagai tahap lanjutan dalam bisnis mereka.
Untuk beberapa organisasi, fasilitas colocation mungkin menjadi pilihan yang lebih baik karena memiliki redundansi tinggi, infrastruktur pendingan yang memadai, dan dukungan teknis 24 jam sehari. Dengan colocation mereka tidak melepaskan kontrol dalam rangka meningkatkan efisiensi operasional.
Pada titik tertenu, biaya cloud service yang dikeluarkan dengan investasi infrastruktur cloud milik sendiri yang di tempatkan di outsource data center menemukan efektifitas dan efisiensi yang cukup besar bagi para pengusaha startup yang bisnisnya mulai berkembang.
Juga terdapat banyak kejadian penghematan dalam jumlah signifikan saat perusahaan startup berpindah ke colocation center dari cloud web service.Hal ini tentunya dapat diartikan sebagai pendekatan lanjutan yang membawa penghematan jangka panjang bagi para perusahaan startup tersebut.
Dengan biaya colocation yang berkisar Rp. 10 juta per bulan hingga 50jt per bulan (tergantung kepadatan perangkat dan kerumitan), tentunya stabilitas akses, skalabilitas dan fleksibilitas yang ditawarkan dengan sistem colocation center jauh lebih besar ketimbang cloud services. Sehingga disaat bisnis para startup semakin membesar maka akan terdapat masa yang lebih hemat ketimbang memakai jasa cloud services jika dibanding dengan membuat sendiri infrastruktur cloud service tersebut tanpa harus membangun sebuah data center yang membutuhkan investasi sangat besar.
Sebuah perusahaan game online medapat penghematan sekitar 60 milyar per tahun, dengan meninggalkan AWS dengan mengelola infrastuktur sendiri di colocation center. Disini dapat diambil contoh sebagai bukti bahwa perusahaan startup akan lebih hemat jika pindah ke sistem colocation.
Sebagai salah satu alasan kenapa mayoritas perusahaan startup banyak memakai cloud service seperti AWS adalah karena mereka tidak perlu pusing untuk menjaga kestabilan server karena dipandang bukan urusan bisnis yang utama bagi mereka. Dan ketika kapasitas bisnis meningkat, kebutuhan workload operasional juga meningkat, demikian biaya cloud service.. yang pada akhirnya mereka mulai mengenali momentum kapan harus ber pindah ke colocation center sebagai tahap lanjutan dalam bisnis mereka.
Kenapa Mereka Berpindah ke Colocation ?
Untuk beberapa organisasi, fasilitas colocation mungkin menjadi pilihan yang lebih baik karena memiliki redundansi tinggi, infrastruktur pendingan yang memadai, dan dukungan teknis 24 jam sehari. Dengan colocation mereka tidak melepaskan kontrol dalam rangka meningkatkan efisiensi operasional.
Pada titik tertenu, biaya cloud service yang dikeluarkan dengan investasi infrastruktur cloud milik sendiri yang di tempatkan di outsource data center menemukan efektifitas dan efisiensi yang cukup besar bagi para pengusaha startup yang bisnisnya mulai berkembang.
Contoh kasus:
Kita ambil contoh seperti pengusha startup Gojek di Indonesia yang semisal mereka memakai cloud service dengan biaya yang sama dengan jika mereka berinvestasi pada infrastruktur cloud, tentunya kapasitas untuk mendukung bisnis mereka kedepannya dapat lebih terukur dan jauh lebih efisien. Hal ini seperti membeli sesuatu dalam jumlah besar, kira-kira seperti itu gambarannya dari sisi ekonomis.Juga terdapat banyak kejadian penghematan dalam jumlah signifikan saat perusahaan startup berpindah ke colocation center dari cloud web service.Hal ini tentunya dapat diartikan sebagai pendekatan lanjutan yang membawa penghematan jangka panjang bagi para perusahaan startup tersebut.
Dengan biaya colocation yang berkisar Rp. 10 juta per bulan hingga 50jt per bulan (tergantung kepadatan perangkat dan kerumitan), tentunya stabilitas akses, skalabilitas dan fleksibilitas yang ditawarkan dengan sistem colocation center jauh lebih besar ketimbang cloud services. Sehingga disaat bisnis para startup semakin membesar maka akan terdapat masa yang lebih hemat ketimbang memakai jasa cloud services jika dibanding dengan membuat sendiri infrastruktur cloud service tersebut tanpa harus membangun sebuah data center yang membutuhkan investasi sangat besar.
Sebuah perusahaan game online medapat penghematan sekitar 60 milyar per tahun, dengan meninggalkan AWS dengan mengelola infrastuktur sendiri di colocation center. Disini dapat diambil contoh sebagai bukti bahwa perusahaan startup akan lebih hemat jika pindah ke sistem colocation.
Di AWS Cloud Lebih agile, bisa autoscale, automation, low maintenance, fokus dengan product tampa perlu maintenance hardware, , implementasi Devops, coba bapa cari artikel di google, "Buka Bukaan tokopedia" kenapa mereka pindah ke AWS Cloud,
BalasHapusStarup saya sekarang bekerja yg sudah ada 5000 vendor, sebulan hanya bayar di bawah 5 jt, yg penting bisa menggunakan resource yg pass dan hebat2 memilih resource yg akan di ambil,saya sendiri sudah pengalam di data center memaintenance 9 rack server dan itu mengerikan siang malam hanya melakukan maintenance,
BalasHapusAda kejadian pass bom di sarina, web detik.com down saat banyak user yg access sedangkan web liputan6 yg di aws cloud tidak down, karna di awa saat load server tinggi maka akan melakukan autoscale (menambah VM cluster) men bagi koneksi
https://www.labana.id/view/buka-bukaan-teknologi-tokopedia-dari-masa-ke-masa/
https://aws.amazon.com/solutions/case-studies/start-ups/
Pada titik tertenu, biaya cloud service yang dikeluarkan dengan investasi infrastruktur cloud milik sendiri yang di tempatkan di outsource data center menemukan efektivitas dan efisiensi yang cukup besar bagi para pengusaha startup yang bisnisnya mulai berkembang.
Hapus(seperti dijelaskan di atas)
perusahaan startup di silicon valley mulai beralih ke server fisik .. pada titik tertentu, biaya cloud 1 tahun bisa sama dengan T.C.O server fisik yang bisa digunakan untuk 3 tahun.